03. Bagaimana cara melaksanakan pengajaran dan pembelajaran secara efektif dimasa Pandemi COVID-19?

Undang-Undang Pendidikan Tinggi mengartikan "pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara".

Dalam masa Pandemi COVID-19, sistem pendidikan di Indonesia juga mulai mencari inovasi dalam proses kegiatan belajar mengajar yang diikuti dengan diterbitkannya Surat Edaran no. 4 tahun 2020 oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus dilakukan dengan menjaga jarak dan seluruh penyampaian materi secara online yang memunculkan istilah baru berupa Work From Home (WFH) dan Study From Home (SFH).

Agar pengajaran dan pembelajaran secara efektif terutama dimasa Pandemi COVID-19 maka terdapat beberapa metode yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:

  a. Metode Daring. Metode Daring ini dijalankan dengan memanfaatkan jaringan online melalui media internet, dimana peserta didik diharapkan lebih kreatif menggunakan fasilitas yang ada, seperti membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar mereka maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online. Metode Daring ini sangat cocok diterapkan bagi lembaga pendidikan yang berada pada kawasan zona merah. Dalam metode full daring seperti ini, sistem pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh peserta didik tetap berada di rumah masing-masing dalam keadaan aman.

  b. Metode Luring. Metode Luring sering juga diartikan dengan model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan. Atau dapat juga dimaknai dengan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode Luring ini sangat cocok diterapkan bagi peserta didik yang berada dalam wilayah zona kuning atau hijau dengan protokol kesehatan ketat new normal. Implementasi metode Luring ini dapat berupa peserta didik akan diajar secara bergiliran (shift model) untuk menghindari kerumunan yang disertai dengan penyederhanaan kurikulum. Pembelajaran dengan Metode Luring dinilai cukup efektif baik terutama bagi peserta didik yang kurang mampu atau tidak memiliki sarana dan prasarana yang mendukung untuk sistem daring.

  c. Metode Project Based Learning. Metode Project Based Learning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pengalaman baru kepada peserta didik untuk lebih dapat berkolaborasi, membangun jiwa gotong royong, dan berempati dengan sesama. Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan melalui mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi dalam kelompok kerja dengan jumlah anggota yang relatif kecil. Metode pembelajaran ini sangat cocok diterapkan bagi peserta didik yang berada dalam zona kuning atau hijau dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

  d. Metode Integrated Curriculum. Dalam Metode Integrated Curriculum ini sistem pembelajaran dilakukan dengan mengaitkan satu materi dengan materi lainnya yang relevan. Implementasi dari penerapan Metode Integrated Curriculum, tidak hanya peserta didik yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, tetapi tenaga pengajar lain juga diberi kesempatan seluas-luasnya untuk membentuk team teaching pada mata kuliah lainnya. Dikarenakan Metode Integrated Curriculum ini akan diterapkan dengan sistem daring maka metode ini dapat diaplikasikan untuk seluruh peserta didik yang berada pada semua wilayah sehingga dinilai sangat aman.

  e. Metode Blended Learning. Metode Blended Learning merupakan metode yang menggabungkan dua pendekatan sekaligus. Dimana, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video converence. Meskipun peserta didik dan tenaga pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain. Metode ini dinilai sangat efektf untuk meningkatkan kemampuan kognitif para peserta didik.

Mengingat wabah Pandemi COVID-19 yang tidak ditahui pasti kapan berakhirnya, beberapa alternatif metode pembelajaran tersebut diatas dapat dijadikan opsi untuk para peserta didik, tenaga pengajar dan lembaga pendidikan agar kegiatan belajar mengajar dapat tetap berlangsung secara efektif.