FAQ

 Pertanyaan yang sering diajukan


01. Apa itu Mariyudi.id?

Mariyudi.id adalah sebuah situs pusat layanan yang menyajikan informasi tentang pembelajaran bisnis dan manajemen kepada seluruh khalayak, khususnya dalam bidang Tri dharma Perguruan Tinggi. 


02. Apakah yang dimaksud dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi?

Tri Dharma berasal dari Bahasa Sansekerta. Tri bermakna tiga dan Dharma berarti kewajiban. Sehingga Tri Dharma dapat diartikan sebagai tiga kewajiban yang wajib ada dalam setiap perguruan tinggi. Seluruh komponen sivitas akademika perguruan tinggi bertanggungjawab untuk mewujudkan dan melaksanakannya secara utuh.

Komitmen ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi: perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Secara ringkas, 3 poin utama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi:

  a. Pendidikan dan Pengajaran

  b. Penelitian dan Pengembangan

  c. Pengabdian Kepada Masyarakat


Seluruh perguruan tinggi di Indonesia dituntut untuk selalu berusaha untuk melaksanakan dan mengimplementasikan Tri Dharma secara berkesinambungan dan semaksimal mungkin dengan tujuan untuk menciptakan generasi bibit unggul terpelajar dengan pemikiran inovatif, kreatif, dan mandiri.

Meskipun implementasi Tri Dharma masih belum sepenuhnya sesuai dengan target, namun Pemerintah Republik Indonesia melalui Perguruan Tinggi terus berbenah dengan memberikan berbagai dukungan dan penguatan dalam bentuk peningkatan kualitas SDM, penyediaan sarana dan prasarana, optimalisasi kinerja tenaga pendidik dan kependidikan, serta berupaya menyelesaikan berbagai masalah terkait tata kelola lembaga pendidikan.   


03. Bagaimana cara melaksanakan pengajaran dan pembelajaran secara efektif dimasa Pandemi COVID-19?

Undang-Undang Pendidikan Tinggi mengartikan "pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara".

Dalam masa Pandemi COVID-19, sistem pendidikan di Indonesia juga mulai mencari inovasi dalam proses kegiatan belajar mengajar yang diikuti dengan diterbitkannya Surat Edaran no. 4 tahun 2020 oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus dilakukan dengan menjaga jarak dan seluruh penyampaian materi secara online yang memunculkan istilah baru berupa Work From Home (WFH) dan Study From Home (SFH).

Agar pengajaran dan pembelajaran secara efektif terutama dimasa Pandemi COVID-19 maka terdapat beberapa metode yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:

  a. Metode Daring. Metode Daring ini dijalankan dengan memanfaatkan jaringan online melalui media internet, dimana peserta didik diharapkan lebih kreatif menggunakan fasilitas yang ada, seperti membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar mereka maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online. Metode Daring ini sangat cocok diterapkan bagi lembaga pendidikan yang berada pada kawasan zona merah. Dalam metode full daring seperti ini, sistem pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh peserta didik tetap berada di rumah masing-masing dalam keadaan aman.

  b. Metode Luring. Metode Luring sering juga diartikan dengan model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan. Atau dapat juga dimaknai dengan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode Luring ini sangat cocok diterapkan bagi peserta didik yang berada dalam wilayah zona kuning atau hijau dengan protokol kesehatan ketat new normal. Implementasi metode Luring ini dapat berupa peserta didik akan diajar secara bergiliran (shift model) untuk menghindari kerumunan yang disertai dengan penyederhanaan kurikulum. Pembelajaran dengan Metode Luring dinilai cukup efektif baik terutama bagi peserta didik yang kurang mampu atau tidak memiliki sarana dan prasarana yang mendukung untuk sistem daring.

  c. Metode Project Based Learning. Metode Project Based Learning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pengalaman baru kepada peserta didik untuk lebih dapat berkolaborasi, membangun jiwa gotong royong, dan berempati dengan sesama. Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan melalui mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi dalam kelompok kerja dengan jumlah anggota yang relatif kecil. Metode pembelajaran ini sangat cocok diterapkan bagi peserta didik yang berada dalam zona kuning atau hijau dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

  d. Metode Integrated Curriculum. Dalam Metode Integrated Curriculum ini sistem pembelajaran dilakukan dengan mengaitkan satu materi dengan materi lainnya yang relevan. Implementasi dari penerapan Metode Integrated Curriculum, tidak hanya peserta didik yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, tetapi tenaga pengajar lain juga diberi kesempatan seluas-luasnya untuk membentuk team teaching pada mata kuliah lainnya. Dikarenakan Metode Integrated Curriculum ini akan diterapkan dengan sistem daring maka metode ini dapat diaplikasikan untuk seluruh peserta didik yang berada pada semua wilayah sehingga dinilai sangat aman.

  e. Metode Blended Learning. Metode Blended Learning merupakan metode yang menggabungkan dua pendekatan sekaligus. Dimana, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video converence. Meskipun peserta didik dan tenaga pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain. Metode ini dinilai sangat efektf untuk meningkatkan kemampuan kognitif para peserta didik.

Mengingat wabah Pandemi COVID-19 yang tidak ditahui pasti kapan berakhirnya, beberapa alternatif metode pembelajaran tersebut diatas dapat dijadikan opsi untuk para peserta didik, tenaga pengajar dan lembaga pendidikan agar kegiatan belajar mengajar dapat tetap berlangsung secara efektif.


04. Bagaimana cara melakukan penelitian ilmiah yang baik?

Penelitian ilmiah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematik dan objektif, serta ditujukan untuk mempelajari dan memecahkan suatu masalah.  Dalam implementasimya, peneliti harus memahami pedoman dari teori-teori, konsep atau jurnal yang terkait dengan penelitian sebelumnya.

Penelitian Ilmiah biasanya dilakukan melalui beberapa langkah:

  a. Merumuskan Pernyataan Masalah. Langkah awal yang teramat penting adalah dengan mempelajari berbagai macam topik penelitian yang dapat dilakukan. Langkah ini dapat ditempuh dengan mengumpulkan data awal, membaca informasi di internet, atau menggunakan penelitian sebelumnya sebagai pemandu. Fakta, opini dan argumen serta kontroversi yang diperdebatkan tentunya akan menjadi "isu" yang menentukan posisi Anda dalam penelitian. Lalu biarkan diri Anda untuk memandu argumen untuk mengidentifikasi dan menyusun rancangan untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam membuat rumusan masalah, peneliti harus menyusun latar belakang dari masalah tersebut diseratai dengan data dan fakta, kemudian membuat beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan.

  b. Melakukan Studi Pendahuluan. Langkah ini dapat dilakukan dengan meneliti buku, jurnal penelitian, majalah, koran dan basis data sebagai sumber informasi. Belajarlah membaca cepat dan sekilas dengan efektif untuk mengumpukan infomasi yang relevan dan berhubungan dengan topik. Gunakan kata kunci yang bervariasi dengan kutipan pada mesin pencari. Lakukan langkah ini secara cerdas, catatlah bagian terpenting dari sebuah informasi, dan gunakan sumber yang cukup untuk membuat dan mendukung argumen, serta hindari membuat diri sendiri kewalahan dengan banyaknya sumber yang tersedia.

  c. Merumuskan Hipotesis Penelitian. Hasil dari langkah sebelumnya akan membantu peneliti dalam merumuskan sebuah hipotesis, yang diharapkan dapat membantu peneliti lebih fokus dalam menjawab rumusan masalah. Hipotesis yang disusun dengan baik akan membantu peneliti menyimpulkan sebuah masalah, dan membantu pembaca untuk lebih yakin dengan kebenaran dari penelitian ilmiah tersebut.

  d. Menetukan Variabel Penelitian. Dukungan teori dan konsep awal tentunya akan sangat membantu dalam operasionalisasi variabel, peneliti dapat merumuskan definisi operasional variabelnya sendiri yang berbeda dengan konsep yang didasarkan pada teori tertentu.

  e. Menentukan Desain Penelitian. Desain atau rancangan penelitian dapat dijadikan sebuah acuan dalam menjalankan penelitian ilmiah.

  f. Menentukan strategi dan mengembangkan instrumen. Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Tentukan pula sumber data untuk setiap butiran-butiran data yang dibutuhkan pada ukuran sampel yang cocok. Jenis-jenis instrumen yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif diantaranya adalah: Angket terbuka, Wawancara pendalaman, Observasi partisipan, dan Format-format untuk data lapangan.

  g. Mengumpulkan Data. Pengumpulan data primer secara langsung pada topik yang sudah dilokalisasikan dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti: Observasi (Pengamatan), Interview (Wawancara), dan Dokumentasi. Jika peneliti mengharapkan opini maka kuesioner adalah pilihan terbaik dan relatif efisien, tetapi kuesioner mungkin saja tidak cocok dengan semua topik yang dipilih. 

  h. Melakukan Analisis Data. Pada tahap ini setiap peneliti harus menggunakan alat analisis data yang tepat.  Jika hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini ternyata salah atau tidak terbukti maka tidak perlu khawatir karena hasil temuan ini dapat menjadi sumber informasi yang penting untuk ditampilkan dalam laporan penelitian. Dilain sisi peneliti perlu menunjukkan komitmen untuk menemukan “kebenaran” mengenai topik yang dipilih. Peneliti harus mendiskusikan jawaban dari penelitiannya secara komprehensif. Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat-padat dan mudah dipahami, khususnya berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan, perumusan masalah yang telah ada.

  i. Menyusun Laporan Penelitian. Laporan penelitian diharapkan dapat dipresentasikan secara umum, dalam bentuk seminar atau publikasi pada jurnal ilmiah, agar masyarakat khalayak juga memahami tentang hasil penelitian yang diperoleh. Sajikan pula daftar pustaka untuk setiap sumber yang dijadikan sebagai referensi dengan gaya pengutipan tertentu, misalnya: APA, MLA, Turabian, atau Gaya Chicago.



05. Bagaimana cara melakukan pengabdian kepada masyarakat secara efektif?

Berneda dengan Penelitian yang merupakan kegiatan penemuan, penciptaan dan pengembangan IPTEKS, maka Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan kegiatan penerapan IPTEKS yang didalamnya meliputi kegiatan pengembangan, penyebarluasan dan pembudayaan IPTEKS. Hakikat pengabdian kepada masyarakat adalah menyampaikan darma pendidikan dan penelitian kepada masyarakat secara utuh.

Dalam implementasinya, perguruan tinggi dituntut harus manunggal dengan masyarakat dan banyak berbuat untuk kepentingan masyarakat yang merupakan kelompok pengguna IPTEKS di luar perguruan tinggi. Orientasinya harus lebih diarahkan pada usaha pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

Untuk memastikan program pengabdian kepada masyarakat dapat terlaksana secara efektif maka proses merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, dan mengevaluasi perlu mengikuti tahapan sebagai berikut:

  a. Langkah 1: Memantau lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi kebutuhan dan peluang untuk perubahan organisasi.

  b. Langkah 2: Merencanakan strategi organisasi.

  c. Langkah 3: Mengidentifikasi kebutuhan kapasitas dan rencana pengembangan kapasitas.

  d. Langkah 4: Hasil perencanaan tersebut diskusikan dan disepakati bersama antara lembaga LPPM, Lembaga Penjamin Mutu (LPM) dan stakeholder guna mendapat dukungan dan ketersediaan infrastruktur yang memadai.

  e. Langkah 5: Melaksanakan dan mengelola proses pembangunan kapasitas.

  f. Langkah 6: Memantau dan mengevaluasi proses pembangunan kapasitas Lembaga.

Para calon pengabdi perlu memahami konsep dasar program Pengabdian kepada Masyarakat, yaitu: Hilangkan konsep pemikiran tentang alur penelitian karena akan merusak ritme penyusunan proposal pengabdian, karena alur berpikir antara penelitian dan pengabdian sungguh sangat berbeda. Dan ini berlaku untuk semua usulan pengabdian baik yang dilakukan dosen maupun mahasiswa.

Kunci sukses dalam penyusunan usulan Pengabdian kepada Masyarakat akan sangat menentukan proses selanjutnya. Kunci sukses usulan program Pengabdian kepada Masyarakat tersebut diantaranya:

  a. Usulan diawali dengan deskripsi bagaimana kondisi terkini real objek mitra, lalu pengabdi menetapkan akan melakukan kegiatan apa saja untuk meningkatkan kinerja objek tersebut.

  b. Pada tahap awal usulan terutama pada bagian judul dan latar belakang tidak dianjurkan untuk menampilkan mengenai metodelogi.

  c. Usulan tidak diarahkan untuk menciptakan sesuatu yang baru melainkan difokuskan pada upaya melakukan sesuatu kegiatan yang dibutuhkan pada objek mitra pengabdian.



06. Bagaimana cara mempublikasikan hasil penelitian pada Jurnal Internasional Bereputasi?

Publikasi karya ilmiah (scientific paper) merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh suatu bangsa.  Publikasi bertujuan untuk membagi (to share) temuan atau hasil penelitian kepada komunitas atau masyarakat yang dapat digunakan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Secara spesifik kriteria jurnal bereputasi internasional menurut DIKTI harus memiliki beberapa indikasi berikut:

  a. Jurnal memiliki ISSN

  b. Artikel memiliki DOI (digital object identifier)

  c. Jurnal memiliki Indeks yang dapat ditelusuri keabsahannya (misal Thomson and Reuter, Scopus) 

  d. Jurnal atau artikel memiliki catatan sitasi yang dapat ditelusuri keabsahannya

  e. Jurnal diterbitkan oleh penerbit ternama secara internasional

  f. Jurnal dikelola oleh editor ternama dibidangnya

  g. Artikel diterbitkan setelah melalui proses penelaahan (peer-review) oleh pakar di bidangnya


Kriteri jurnal bereputasi secara internasional diantaranya adalah:

  a. Terindeks. Salah satu Organisasi pengindeks yang cukup populer saat ini adalah Scopus. Indeks ini selanjutnya dapat digunakan untuk mengukur produktivitas dari penulis jurnal melalui suatu parameter yang dikenal dengan h-index. 

  b. h-index. Perhitungan h-index dilakukan oleh banyak lembaga atau organisasi seperti Scopus dan google scholar

  c. Impact factor. Imfact factor adalah penilai pengaruh suatu jurnal yang dihitung dari rasio antara jumlah karya yang disitasi pada suatu tahun terhadap jumlah publikasi dalam dua tahun sebelumnya. Salah satu organisasi yang melakukan perhitungan imfact factor adalah Thomson Reuters berdasarkan Journal Citation Reports (JCR)

  d. Quartile rankings (Qi). Nilai Q diperoleh dengan menghitung persentase posisi suatu jurnal berdasarkan imfact factor terhadap jumlah total jurnal dengan kategori yang sama. Quartile rangking memiliki rentang nilai dari Q1 sampai Q4 Nilai Q4 adalah nilai terendah sementara nilai Q1 adalah nilai tertinggi. Jika jurnal berada pada rentang posisi top 25% maka nilai Q-nya adalah Q1, 25%-50% dari posisi top adalah Q2, 50%-75% dari top adalah Q3 dan besar dari 75% dari top adalah Q4.


Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mempublikasi karya ilmiah di Jurnal Internasional bereputasi:

  a. Memilih jurnal yang sesuai dengan topik yang bereputasi atau terindeks oleh pengindeks bereputasi

  b. Menentukan Tipe Jurnal. Dapat berupa Artikel penuh (Full article), Surat (Letter/Rapid Communication), atau Tinjauan (Review paper).  

  c. Menyiapkan draft Jurnal sesuai dengan template atau panduan penulisan artikel yang disediakan 

  d. Mengirim Naskah

  e. Komunikasi dengan reviwer dan Editor

  f. Proofreading atau pemeriksaan tahap akhir untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan produksi

  g. Persetujuan dan Copyright


Kunci sukses agar Artikel Ilmiah dapat dipublikasikan pada Jurnal Internasional Bereputasi adalah sebagai berikut:

  a. Menjaga orisinalitas dan menghindari plagiarisme. 

  b. Penulisan artikel ilmiah haruslah jelas, mudah dimengerti, dan menggunakan Bahasa Inggris yang baik dan benar

  c. Artikel harus disusun dengan baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

  d. Untuk menghindari penolakan di tahap awal, penulis sebaiknya menghindari beberapa hal, seperti Bahasa Inggris yang buruk, topik yang tidak sesuai, atau hasil penelitian yang tidak jelas.

  e. Abstrak harus jelas dan informatif

  f. Pada bagian abstrak, penting ditegaskan mengenai pentingnya artikel ilmiah yang ditulis untuk diketahui pembaca.

  


07. Bagaimana cara meningkatkan semangat dan produktifitas mahasiswa dimasa Pandemi COVID-19?

Kehidupan mahasiswa yang penuh dengan berbagai aktivitas yang tidak hanya terkait pelajaran kuliah tapi juga kegiatan pengembangan potensi di luar kampus seperti: organisasi atau komunitas, mengikuti perlombaan, pertukaran pelajar, bahkan magang merupakan hal yang wajib dilakukan untuk menambah pengalaman dan skill. 

Namun Pandemi COVID-19 mengakibatkan seluruh aktivitas tersebut tentu tidak mudah untuk dijalankan, terlebih lagi kegiatan perkuliahan pun harus dilakukan secara online. 

Berikut beberapa tips agar mahasiswa tetap bisa produktif meski tidak bisa berkegiatan seperti biasa:

  a. Jadikan masa pandemi ini sebagai momen untuk mengenal diri sendiri

  b. Jangan berhenti berjuang walau kesempatan semakin terbatas

  c. Persiapkan untuk merancang berbagai kegiatan yang akan datang

  d. Yakinkan diri bahwa belum waktunya untuk beraktivitas secara normal

  e. Tetap mengisi hari-hari dengan beberapa kegiatan positif agar dapat menjadi mahasiswa produktif, seperti: membaca buku, memperbaharui CV (Curriculum Vitae) dan portofolio, mencari kesempatan Magang dan pekerjaan sampingan, mengasah minat dan kemampuan, mengikuti seminar daring, serta rutin berolahraga.



08. Bagaimana memanfaatkan peluang bisnis dimasa Pandemi COVID-19?

Virus corona sedang mewabah dan menjadi pandemi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kondisi ini memaksa semua orang harus tetap di rumah mengisolasi diri agar tidak terkena virus. Oleh karena itu, semua aktivitas menjadi terhambat, terutama yang berhubungan dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan dimasa Pandemi Covid-19 adalah Bisnis Online.

Saat ini bisnis online sudah menjadi pilihan banyak orang karena sistemnya yang sangat fleksibel, Bisnis online tak hanya berjualan barang, namun kita juga dapat berupa penawaran jasa, misalnya menyediakan kelas belajar online. Mariyudi.id bersama OLG Indonesia yang merupakan salah satu penyedia layanan belajar online menyediakan fasilitas untuk membangun bisnis online berupa: 

  a. Jasa Pembuatan Website

  b. Jasa Pembuatan Aplikasi

  c. Penyediaan Tamplate Blogger Gratis

  d. Register Nama Domain

  e. Template Desain Promosi

  f. Jasa Pembuatan LadingPage

  g. Jasa Pembuatan BioLink

  h. E-Book Gratis

  i. Google Cloud Storage, dan

  j. Upload Aplikasi ke PlayStore